Jumat, 18 November 2011

Alamat Cabang-cabang ELFA Music School


Alamat Cabang-cabang ELFA Music School

Halo teman-teman EMS! Kali ini kami ingin berbagi informasi mengenai alamat cabang-cabang Elfa Music School. Semoga membantu teman-teman semua yang ingin mendalami minat, bakat, maupun hobby teman-teman semua di bidang musik. So.. Check it out!!


EMS DEPOK:

Jl. Tole Iskandar Kav.59 Pancoran Mas , Ruko PASAR SEGAR Blok. RA-1 no.10, DEPOK.
Telp: 021-7782 3775.


ELFA MUSIC SCHOOL BANDUNG



EMS GRIYAMAS



Jl.Griya Utara No.3 Komp.Griyamas,terusan Pasteur Telp: (022)2015892



EMS BANDUNG CENTRE

Jl. Panaitan No.23, telp (022) 4206574



EMS ANTAPANI

Jl. Pratista Raya No. 81, ,telp (022) 7207481





EMS KOPO

Taman Kopo Indah I Ruko Lucky business Centre Blok C-1 No.15, telp (022) 5421946



EMS DAGO

Jl. Tubagus Ismail Raya No.5i (Ruko Tubagus),telp (022) 2507722





ELFA MUSIC SCHOOL BOGOR :

Jl.Pakuan No.21 Bogor telp (0251) 8328975





ELFA MUSIC SCHOOL SOLO :



1.EMS SOLO BARU

Jl.Raya Solo Permai, Ruko Saraswati No.3, SOLO Baru,telp (0271) 625156

2. EMS SOLO SUPOMO

Jl.Prof.Dr.Supomo No.48,Punggawan,SOLO, Telp (0271) 713636



ELFA MUSIC SCHOOL JAKARTA





EMS KEMANG PRATAMA

JL.Duta IX Blok LL 15 Kemang Pratama Bekasi,telp (021) 8203757



EMS FATMAWATI

Komp.Golden Plaza (D'best) Blok C 5-6.Jl.Fatmawati Raya Jakarta Selatan telp (021)75909483



EMS CIBUBUR 1:

Kota Wisata,Pesona Amsterdam Pavilliun I-1 No.16,Cibubur, telp (021) 84936154





EMS BUMI SERPONG DAMAI

Ruko Golden Boulevard Blok S No.47-48, Jl.Pahlawan Seribu BSD, (021) 53163344



EMS RAWAMANGUN:

Jl. Bangunan Barat No.11 Kampung Ambon Jakarta Timur, telp (021) 7083297





EMS LAMPUNG:

Phone 0721263765



Address jl. kartini no.9

...Bandar Lampung,

Rabu, 16 November 2011

Maylaffayza Berbagi Tips Belajar Musik


Maylaffayza adalah seorang pemain biola dan music director. Maylaffayza memberikan tips dalam belajar musik.

Berikut adalah Tips belajar musik dari Maylaffayza :

Hal dasar yang harus kamu miliki di dalam dirimu untuk menjadi musisi profesional yaitu pertama, kamu harus suka dengan musik dan alat yang akan kamu pelajari. Dua hal selanjutnya adalah bakat dan kemauan. Itu dasar sekali.

Ada bakat tapi tidak ada kemauan hanya akan sia-sia. Ada kemauan tapi tidak ada bakat…hey..siapa tahu bisa? Menurut saya itu relatif, karena kemampuan secara fisik dan intelegensia (emosi dan logika) bisa dibangun. Ada saatnya kamu akan menemui orang yang mengatakan bahwa kamu tidak berbakat dan bahwa kamu tidak akan berhasil. Well, menurut saya, belum tentu orang itu benar. Banyak bintang kaliber dunia yang dulu pada awalnya disangsikan bakat dan kemampuannya, dan ternyata berhasil mengukir sejarah. Stay open, listen to yourself and be truthful! Menonton langsung konser berbagai musisi sangat membuat kita semangat berlatih dan memberi kita berbagai ide tentang apa saja yang bisa kita lakukan dengan alat musik kita.

Fasilitas
Nah kalau sudah ada bakat dan kemauan, kamu harus memiliki:
- Alat musik yang ingin kamu pelajari. Sebaiknya alat ini adalah milikmu sendiri supaya kamu bisa berlatih setiap hari.
- Alat pendukung latihan. Contohnya metronom (untuk membantu menjaga kecepatan kamu memainkan alat musik saat berlatih), tatakan partitur (tempat kamu meletakkan buku musikmu agar bisa kamu baca saat kamu latihan sambil duduk/berdiri), pemutar musik (bisa berbagai macam apakah itu cd player, mp3 player dan sejenisnya. Tentunya kamu perlu mendengarkan musik bukan?)
- Ruang berlatih. Kamu tidak perlu membangun sebuah ruangan untuk ini. Yang kamu perlukan hanyalah tempat dimana kamu bisa ‘menyepi’ untuk berlatih dan dekat dengan semua alat pendukung latihanmu selama kamu berlatih.

Pendidik
Siapa pendidikmu? Tentunya gurumu. Guru yang akan mengajarimu untuk memainkan instrumen musikmu. Dalam konteks ini saya hanya akan membicarakan guru dalam skala guru privat dan guru pada tempat kursus musik. Carilah info mengenai guru atau tempat kursus musik yang baik. Saya menyarankan untuk mencari guru yang berdedikasi tinggi dan tidak hanya berorientasi pada uang. Dari pengalaman saya termasuk teman-teman saya yang juga pendidik di bidang musik, kriteria guru yang baik adalah:
- Mempunyai komitmen waktu.
Jika ia kerap merubah jadwal latihanmu, itu saatnya untuk mempertanyakan apakah gurumu mempunyai komitmen untuk mengajar dirimu.
- Informatif.
Guru yang baik akan selalu memberikan informasi yang kamu dan orang tuamu butuhkan. Termasuk memberikan informasi apapun yang akan menunjang kemajuan belajar mengajar.
- Inspiratif.
Guru yang memberikan inspirasi kepada muridnya akan membuat muridnya terpacu. Inspirasi yang diberikan bisa dengan memberikan contoh refrensi musisi yang patut kamu dengar atau tonton, buku-buku yang baik untuk kamu baca, bahkan hingga hal-hal menyenangkan yang bisa kamu lakukan untuk membuat kamu berkembang.
- Berorientasi pada pendidikan.
Seorang pendidik sejati umumnya berorientasi pada pendidikan, tidak hanya pada pemasukannya dari segi keuangan. Guru-guru seperti ini bersedia berusaha lebih jauh untuk kemajuan muridnya dan bersedia bekerjasama dengan orang tua murid.
- Mengerti psikologi muridnya.
Seorang pendidik akan berhasil jika ia mengerti kondisi pskilogi muridnya. Ia mengerti bagaimana membuat dirimu terpacu, dan bagaimana mendisiplinkan dirimu untuk terus berlatih. Ia juga mengerti bagaimana menghadapi pertimbangan dari orang tuamu tentang perkembanganmu selama masa belajar alat musik ini.

Tim Suporter
Tak hanya tim sepakbola saja yang punya tim suporter. Kamu yang ingin mempalajari alat musik juga sebaiknya sadar siapa saja yang mendukung dirimu untuk terus belajar alat musik ini. Kenapa? Karena merekalah yang akan membuat kamu semangat saat kamu bosan dan ingin beralih atau bahkan berhenti. Merekalah yang akan membuatmu tetap pada jalurnya. Mereka juga yang akan memberi masukan. Tim suportermu adalah orang tuamu, keluargamu, dan sahabat-sahabatmu.

Libatkanlah mereka dalam perkembanganmu apakah itu saat kamu tampil di sekolah atau konser mini, atau saat kamu merasa bosan, mereka bisa membantumu untuk menyegarkan rasa penatmu berlatih. Teman-temanmu juga menjadi orang-orang yang menyenangkan untuk kamu ajak bermain musik bersama. Pastinya itu sangat menyegarkan suasana.

Keluargamu juga haruslah mendukung dan mengerti saat kamu berlatih di rumah. Jika mereka merasa suara alatmu mengganggu mereka, saatnya untuk meminta pengertian mereka dan mempertanyakan kembali apakah mereka benar mau mendukungmu untuk mewujudkan cita-citamu menjadi musisi yang hebat. Carilah jalan keluar bersama.

Kerja Tim
Tim kamu disini terdiri dari kamu, orang tuamu dan gurumu. Mata rantai ini tidak bisa putus. Orang tua tidak bisa melepaskan semua tanggung jawab kepada guru. Mereka harus tetap memantau dan terlibat dengan semua perkembanganmu. Keberhasilanmu yang utama nantinya adalah hasil kerjasama kamu, gurumu dan orang tuamu. Hasil komunikasi ketiganya akan membuat perjalananmu menuju cita-citamu akan berjalan lebih mulus.

Referensi
Mempunyai referensi sangat penting saat kita belajar alat musik. Referensi berupa berbagai jenis musik dan pengetahuan musik yang bisa membuatmu terpacu dan terinspirasi bisa kamu dapat dari:
- Berbagai cd musik (ingat beli yang asli ya, kalian akan jadi musisi oleh karenanya kalian harus menghargai hasil kerja karya intelektual semua musisi).
- Dvd dari berbagai live concert. Menonton langsung konser berbagai musisi sangat membuat kita semangat berlatih dan memberi kita berbagai ide tentang apa saja yang bisa kita lakukan dengan alat musik kita.
- Buku. Berbagai buku bisa membuatmu bertambah kaya pengetahuan. Ada hal yang tidak kamu dapatkan oleh guru dan orang tuamu yang bisa kamu dapat dari buku. Buku mulai dari buku mengenai musik bahkan hingga berbagai buku lainnya diluar musik juga bisa membuat kamu terinspirasi dalam berbagai latihanmu.
- Menonton konser musik. Pada dasarnya ini akan sangat membuat kamu terinspirasi dan bersemangat.
- Search it! Kamu bisa search di internet tentang berbagai perkembangan musik. Pakailah teknologi untuk mempercepat kekayaan perbendaharaan musikalmu. Teknologi ada untuk menolongmu lebih cerdas. Pakailah sebaik mungkin.
- Komunitas. Carilah berbagai komunitas yang bisa kamu ikuti. Kegiatan komunitas musik yang menyenangkan tidak hanya memperkaya ilmu dan perbendaharaan musikalmu, tetapi juga memperkaya faktor bersenang-senangmu dalam bermain musik, termasuk memperkaya pertemananmu dengan orang-orang yang sama-sama mempunyai ketertarikan di bidang musik seperti dirimu.
- Bintang Pujaan. Idola kita adalah seseorang yang sangat menjadi kekuatan kita pada saat-saat sulit selama perjalanan mempelajari alat musik yang kita sukai. Bintang pujaan kita bukanlah harus selalu seseorang yang sama-sama menguasai alat musik yang sama seperti yang sedang kita pelajari, tapi ia adalah orang yang mebuat kita terinspirasi dengan semua karyanya, penampilannya di panggung dan sumbangsihnya dalam bidang musik maupun dalam kehidupan. Mereka menjadi api penyemangat kita untuk selalu maju. Mendengarkan cd mereka, menonton dvd penampilan mereka dipanggung bahkan hanya dengan melihat poster bintang pujaan kita di kamar kita, selalu membuat kita teringat untuk mewujudkan cita-cita kita.

Waktu
Pastikan kamu selalu mempunyai waktu berlatih setiap hari. Dan tentunya waktu untuk bertemu gurumu. Tanpa waktu, tentunya kamu tidak bisa melakukan semua ini. Aturlah waktu dan disiplinlah dengan waktu tersebut. Orang tua maupun gurupun juga harus disiplin dalam perihal waktu ini. Jadi kalian bertiga memang harus berkomitmen jika ingin kamu sukses nantinya. Pastikan juga kamu mempunyai waktu beristirahat untuk bersenang-senang. Hal ini sangatlah penting untuk kebahagiaanmu menjalani semua ini.

Wah panjang juga yah ?

Tips di atas sangat sederhana, namun semua dibutuhkan jika kita ingin mempelajari alat musik. Perjalanan untuk menjadi seorang musisi yang profesional adalah perjalanan panjang dan penuh perjuangan. Tidak ada hal yang tidak dicapai dengan perjuangan. Usaha yang separuh-separuh umumnya akan menjadikan hasilnya separuh-separuh. Dan ingatlah untuk terus berproses. Kunci dari semua ini adalah kemauan kita untuk berproses. Jalani semua proses sepenuh hati dan ingat untuk terus menikmati semua keindahan dari proses yang kamu lewati.

Have a great musical journey!

Mengatasi Demam Panggung


Mengatasi Demam Panggung

Salah satu hal menyenangkan bagi seorang musisi adalah bermain musik dan menampilkankannya di depan penonton. Bisa mengekspresikan diri lewat musik, membagikan musiknya dan menerima energi kembali dari penonton itu seperti menjadi ‘candu’ bagi mereka. Namun tak selamanya yang terjadi bisa seideal itu, akibat munculnya performance anxiety atau kecemasan penampilan atau biasa dikenal dengan demam panggung. Alih-alih merasakan kesenangan bermusik, seorang musisi justru merasakan stres hingga kemudian merusak penampilan mereka.

Lalu, bagaimana seorang musisi bisa mengatasi demam panggung itu?

Apa Itu Demam Panggung?

Demam panggung bisa dialami siapa saja, mulai dari anak yang baru belajar musik, remaja, dewasa dan bahkan musisi-musisi besar. Beberapa musisi besar yang diketahui mengalami demam panggung ini adalah pianis Artur Rubinstein dan Vladimir Horowitz serta penyanyi populer Barbra Streisand dan John Lennon. Psikolog biasa mendefinisikan demam panggung ini dari sumber serta kondisi yang dihasilkannya. G.D. Wilson dan D. Roland berhasil mengidentifikasi 3 sumbernya, yaitu orang yang bersangkutan, situasi dan tugas musikalnya. Bagian setelah ini adalah penjelasan terkait ketiga sumber tersebut.

Gejala Demam Panggung

Jika seseorang mengalami demam panggung, gejala fisik yang dialami mirip dengan gejala ketika seseorang sedang terancam atau takut. Contohnya seperti: jantung berdetak kencang, keringat berlebih, kurang nafas, mulut kering, mual, sakit perut, otot tegang, tangan bergetar hingga pandangan yang mengabur.

Gejala-gejala ini kemudian yang akan menurunkan kualitas penampilan seorang musisi. Misalnya, gangguan penglihatan yang disebabkan membesar dan mengecilnya pupil, bisa saja membuat seorang musisi tidak bisa membaca partitur di hadapannya. Atau, ketegangan otot dan tangan gemetar bisa membuat pemain gitar tidak bisa menekan senar di nada yang tepat.

Untuk mengatasi gejala ini, solusinya adalah dengan melakukan relaksasi. Relaksasi bisa dilakukan dengan tarik nafas dalam-dalam sebelum tampil atau dengan mengencangkan lalu mengendurkan otot berulang-ulang dalam beberapa saat. Selain relaksasi, bisa juga dengan mengkonsumsi obat. Namun, perlu diwaspadai bahwa obat-obatan ini bisa menimbulkan efek samping, seperti menurunnya sensitivitas mengekspresikan diri, khususnya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Orang Sebagai Sumber Kecemasan

Mengatasi gejala fisik seringkali tak sepenuhnya menghilangkan demam panggung. Bagaimana seorang musisi berpikir; sikap, kepercayaan, penilaian dan tujuan, juga berpengaruh dalam penciptaan kecemasan. Sumber pertama adalah kecenderungan untuk menjadi cemas, yang merupakan dampak dari self-handicapping (penghambatan diri) dan perfeksionisme. Penghambatan diri adalah ketika seorang musisi terlalu memikirkan bagaimana opini/penilaian orang lain terhadap dirinya. Sedangkan perfeksionisme adalah ketika seorang musisi memiliki harapan tidak realistis terhadap dirinya sendiri.

Untuk bisa mengatasinya, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan, yaitu: (1) belajar menerima kecemasan dalam kadar tertentu dan juga kesalahan-kesalahan kecil selama tampil; (2) menghargai proses saat tampil daripada sibuk dengan pendapat penonton; dan (3) musisi belajar untuk mengenali pemikiran-pemikiran yang tidak realistis atau tidak produktif, dan menggantinya dengan pemikiran-pemikiran yang realistis dan fokus pada tugas yang harus dilakukan. Bentuknya adalah dengan self-talk, atau bicara pada diri sendiri. Contohnya, musisi diminta mengganti pikiran-pikiran kritis seperti “Nanti bagaimana jika ada bagian yang lupa?” atau “Saya harus tampil sempurna,” dengan pernyataan konstruktif seperti “Saya sudah mempelajari lagu ini secara utuh dan sudah sangat siap membawakannya” atau “Saya perlu konsentrasi dalam menjaga tempo.”

Setelah memahami apa itu demam panggung, gejala dan si musisi sendiri sebagai sumbernya, sekarang akan dijelaskan beberapa sumber lanjutan serta metode mengatasinya.

Situasi Sebagai Sumber Kecemasan

Sumber kedua dari demam panggung adalah situasi saat seorang musisi sedang tampil. Apapun yang bisa meningkatkan perasaan terancam dalam diri musisi, akan juga meningkatkan kecemasan yang dialami. Namun yang paling signifikan pengaruhnya adalah keberadaan penonton.

Kecemasan akan cenderung meningkat pada saat musisi berada “on the spot” atau jadi pusat perhatian, serta saat berhadapan dengan penonton dalam jumlah besar. Selain itu, kecemasan akan naik jika salah seorang penonton adalah orang yang penting, seperti teman, keluarga atau musisi handal. Dan terakhir, yang tak kalah membuat cemas, adalah saat musisi berhadapan dengan juri di suatu kompetisi atau audisi.

Ketika dihadapkan dengan kecemasan situasional, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menghadapinya. Pertama, jika musisi punya kendali terhadap ruangan dimana dia akan tampil, dia bisa membuat pengaturan terhadap tata panggung dan tempat duduk penonton. Selain itu, ia bisa mencoba tampil duet, daripada tampil sendirian. Kedua adalah dengan latihan mental. Dalam latihan ini, musisi diminta untuk membayangkan sejelas mungkin, apa yang akan dialaminya saat tampil. Latihan ini bertujuan menyiapkan badan dan pikiran agar otomatis bertingkah laku sesuai yang diharapkan ketika latihan.

Cara ketiga adalah dengan mengadakan gladi bersih; memainkan seluruh musik lengkap dengan kehadiran penonton. Jika memungkinkan, bawalah penonton-penonton yang suportif, seperti keluarga atau teman-teman. Strategi keempat adalah dengan latihan secara bertahap, dari yang mudah ke yang sulit. Contohnya misalnya, bermain sebuah komposisi mudah di hadapan seorang teman, di ruang latihan. Setelah merasa nyaman, coba mainkan komposisi lain di hadapan beberapa orang, di ruangan yang lebih besar. Dan seterusnya, hingga situasi yang lebih “sulit”.

Tugas Musikal Sebagai Sumber Kecemasan

Sumber kecemasan terakhir adalah tugas musikal yang harus dilakukan seorang musisi. Bentuknya adalah saat seorang musisi sering mempertanyakan dirinya, “apakah saya punya kemampuan untuk memainkan suatu komposisi musik?”

Memang, banyak dari kita percaya bahwa jika kita ingin berkembang, harus mendorong diri melebihi batas. Bagi sebagian musisi, hal tersebut bisa terwujud. Namun bagi sebagian lagi, kepercayaan itu justru akan berubah menjadi mimpi buruk. Mereka akan menghabiskan waktu latihan demi penguasaan teknis musik, dan tak punya waktu untuk menginterpretasi musik tersebut, sehingga tidak akan bisa berekspresi maksimal.

Kunci bagi musisi untuk menghadapi tekanan dari tugas musikal ini adalah dengan mencari keseimbangan antara tugas musikal dengan kemampuan yang dimiliki. Musisi harus realistis saat memilih musik yang akan dibawakan, baik itu dalam hal waktu dan usaha ketika mempersiapkannya. Jangan memilih musik dengan komposisi sulit jika harus tampil keesokan harinya. Selain itu, untuk menambah motivasi, musisi bisa memilih musik/lagu/komposisi yang mereka suka atau nikmati.

Hadapi Tantangan

Demam panggung sangatlah tak terhindarkan bagi seorang musisi, namun bukan tanpa solusi. Itu adalah tantangan bagi setiap penampil. Mengubah pola pikir, mengendalikan situasi sebelum tampil dan juga realistis dalam pemilihan komposisi yang akan dibawakan, menjadi beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menhadapinya. Harapannya, dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, seseorang akan bisa menampilkan musik dengan benar, sekaligus mampu mengekspresikan diri di hadapan penonton.

Selamat mencoba!

Rujukan

Lehman, Andreas C., Sloboda, John A., Woody, Robert H. Psychology for Musicians. 2007. New York: Oxford University Press.

Wikipedia Artur Rubinstein

Wikipedia Vladimir Horowitz

Wikipedia Barbra Streisand

Wikipedia John Lennon

Jumat, 11 November 2011

Tips untuk menjadi seorang Drummer handal


Halo semua! Kali ini kami kembali mengetengahkan artikel mengenai drum. Semoga berguna ya bagi Anda pencinta alat musik drum ataupun bagi Anda drummer2 se-antero jagat. Heheheee!!

1.Selalu menggunakan EAR PLUG (penutup telinga) guna melindungi telinga dari kerusakan dan selalu gunakan pada saat latihan dan tampil. Sekarang banyak pemain drum yang telah mengidap penyakit tinnitus (kuping mendengung) dan sampai sekarang obatnya masih belum ada. Sayangilah pendengaran anda.
2. Biasakan menggunakan METRONOME setiap kali berlatih sehingga tempo anda senantiasa stabil.
3. Bermainlah dengan RILEKS, jangan tegang dan jangan membuang-buang tenaga, tidak ada gunanya.
4. Selalu menyiapkan STICK sendiri lebih dari satu pasang jika ingin tampil.
5. Jangan terlalu CEPAT PUAS dengan ilmu yang telah anda dapat. Cobalah menambah ilmu lagi dengan cara belajar dari guru drum yang berbeda atau dari teman anda yang lebih berpengalaman.
6.Jangan terlalu FANATIK pada satu atau dua aliran lagu saja, hal inilah yang dapat menghambat kreatifitas pemain dan membuat permainan anda menjadi monoton dan membosankan. Cobalah berbagai macam aliran musik dan usahakan anda dapat memainkan seluruh aliran musik yang ada.
7. Dalam permainan drum harus melibatkan FEEL atau dengan kata lain harus benar2 dirasakan, jangan asal pukul dan jangan pernah berpikiran bahwa semakin keras pukulan semakin bagus. Itu salah! Dan juga jangan berpikir bahwa semakin cepat anda bermain semakin hebat. Tidak juga, kekerasan dan kecepatan tidak ada sangkut pautnya dengan musikalitas.
8. Selalu berlatih dari TEMPO yang lambat dan jika sudah sangat terbiasa, tingkatkan temponya perlahan-lahan. Anda harus belajar berjalan dulu baru bisa lari.
9.DENGARKAN pada musisi lainnya, jangan hanya terfokus pada diri sendiri, dengarkan yang lain.
10.Jadilah pemain drum yang KREATIF, beri variasi pada setiap permainan drum yang anda dapat. Karena drum masih merupakan sesuatu yang 'baru', masih banyak variasi baru yang bisa anda dapatkan.Note: Untuk EAR PLUG anda dapat membelinya di apotik yang besar atau di toko yang menjual perlengakapan militer. Untuk metronome disetiap toko musik pasti ada, dan carilah yang digital.

Rabu, 09 November 2011

Melatih Suara yang Benar

Kali ini saya mau menjelaskan kepada teman-teman yang ingin mengetahui apa itu vocal dan bagaimana cara melatih suara yang benar. Semua disini meliput dasar-dasarnya suara serta apa aja yang dinilai dari suara seorang penyanyi. Cerita ini saya kutip dari pelajaran yang pernah saya dapatkan dan juga berdasarkan pendapat dari para musisi yang berpengalaman.

Untuk menyajikan suara yang indah dalam bernyanyi, sebelumnya kita harus tahu beberapa tahapan yang harus dilatih, dibina, dan diasah secara teratur serta memerlukan disiplin yang tinggi, yaitu :

A. PERNAPASAN
B. MEMBENTUK SUARA
C. RESONANSI ( Menggemakan suara )
D. VOCAL & KONSONAN
E. INTONASI ( Menyanyikan nada dengan tepat )
F. ARTIKULASI ( Pengucapan yang benar & Jelas )
G. FRASERING ( Menyanyikan kalimat dengan utuh )
H. INTERPRETASI & EKSPRESI ( Memahami & Menjiwai nyanyian )

Tahapan yang diatas akan tersaji dalan satu kegiatan yaitu PENAMPILAN atau PEMENTASAN. PERNAPASAN

Ini adalah bagian utama dan terpenting dalam sebuah latihan vocal. Kalian tahu kenapa..? Karena nafas adalah penggerak utama dari suara. Kuatnya nafas dapat menimbulkan dan menciptakan getaran sebagai sumber dari pada “ Bunyi “. Dan nafas juga sebagai Vitamin yang paling ampuh untuk menyehatkan suara. Makanya pernafasan harus dilatih dengan baik dan teliti.
Dalam bernyanyi, kita mengenal 3 ( tiga ) jenis pernafasan. Masing – masing mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri.

1. Pernafasan Bahu
Yaitu pada saat mengambil / menarik nafas, dilakukan dengan mengangkat bahu untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak begitu baik, karena nafas yang dihasilkan dangkal dan mengakibatkan kalimat jadi terputus-putus.

2. Pernafasan Dada
Yaitu dengan membusungkan dada pada saat menarik nafas untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini juga tidak begitu baik, karena jadi terkesan cepat lelah dan akibatnya suara jadi tidak stabil dan terputus-putus.

3. Pernapasan Diafragma
Lazim kita sebut dengan pernafasan rongga perut. Yaitu menarik / mengambil nafas untuk mengisi paru-paru dengan mengembangkan rongga perut atau diafragma, serta mengembangkan tulang rusuk. Cara inilah yang terbaik yang dilakukan untuk bernyanyi, karena akan menghasilkan nafas yang panjang, ringan, santai dan produksi suara lebih bermutu.

Dengan pernafasan diafargma penyanyi dapat leluasa dalam berekspresi karena tidak ada tekanan dan desakan dalam pernafasan.

GIMANA CARNYA MELATIH PERNAFASAN DALAM BERNYANYI?

Cape’ neh ngetiknya.. Gini aja, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih pernafasan ini, khususnya melatih “DIAFRAGMA” penyanyi, antara lain:
Dasar Dasar Vocal
a. Dengan berdiri santai, badan lurus, sambil meletakkan ujung jempol jari di ujung tulang rusuk terbawah. Tariklah nafas melalui hidung dengan cara perlahan atau dengan cepat, dan rasakan bahwa jempol kamu tadi terdorong kesebelah luar, sebagai reaksi dari melonggarnya tulang iga.
Jika telah terasa penuh, kemudian nafas tadi dikeluarkan dalam bentuk senandung vocal “a” atau konsonan “s” ataupun dengan hitungan. Yang jelas bukan dengan cara mendorong, tapi mengeluarkan nafas sehemat mungkin.
Lakukan minimal 20x setiap hari atau setiap ada kesempatan buat latihan. Ini akan membuat otot-otot perut kamu menjadi semakin kokoh dan kuat.

b. Dengan posisi tidur terlentang lurus dan kedua tangan diletakkan sejajar dengan tubuh. Letakkan beberapabenda seperti buku diatas perut sebagai beban dan tariklah nafasseperti bagian “a” diatas serta rasakan bahwa beban diatas perut terangkat keatas, juga rasakan tulang rusuk ikut mendorongnya.
Jika telah terasa penuh, keluarkan lagi seperti yang “a” tadi dan lakukan minimal 20x sehari ato tambahan kapan aja kamu punya waktu buat latihan.

Latihan ini bisa membuat otot perut menjadi kokoh serta kita pun jadi santai untuk mengucapkan kalimat. Selain itu juga dapat merubah kebiasaan bernafas yang dilakukan dengan mengangkat bahu atau membusungkan dada.
Ada juga cara buat nguatin otot perut yaitu dengan tertawa terbahak bahak , sampai terasa klo perut tergoncang goncang. Tapi klo latihan ini harus dilakukan dengan sangat hati hati, karena nanti bisa dibilang orang gila (hehehe)

Pengambilan nafas pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat dilakukan dengan menarik nafas melalui hidung dengan santai. Namun jika pada saat bernyanyi atau ditengah lagu sebaiknya dilakukan dengan singkat atau dengan mendengkus, seperti kita nyium aroma yang harum atau aroma makanan ( Hmmm Jadi laper neh.. ).
Pada pernafasan yang demikian, kita hanya mengembangkan pernafasan “alami” yang kita miliki, akan tetapi jika pernafasan alami “naik turunnya sama” sedangkan penyanyian itu “ menariknafas dengan cepat dan mengeluarkannya dengan sehemat mungkin” karena tujuan utama kita adalah menyelesaikan satu kalimat dalam satu tarikan nafas. Dengan demikian kalimat yang kita ucapkan /nyanyikan kedengaran indah dan bermutu, tidak tersendat-sendat